laki-laki itu bernama gerimis
tak ada badai bersamanya
menggerimit pada rinai
selalu mengundang basah
tapi, tak pernah bisa memaknai arti tetes sendiri
laki-laki itu bernama gerimis
tak ada badai bersamanya
diam-diam menamai setiap riak,selalu pula mengutuki tiap rintik yang pergi
laki-laki itu bernama gerimis
dan gerimis selamanya tidak akan menjelma hujan
--somewhere--Januari 2007
--Tiba-tiba, gw keinget puisi di atas, yang gw bikin buat wira udah lamaaaa banget :p. Gw menyebutnya laki-laki gerimis, karena buat gw gerimis kadang menyenangkan, kadang nyebelin, kadang ngangenin, kadang penuh inspirasi, kadang malah bikin maki-maki, kayak wira, haha.
and than, seminggu lagi--eh lima hari lagi dink!--gw akan mengikat hidup dengan laki-laki gerimis itu.berjalan bersama dan belajar menyetia.
yah,perjalanan pasti menyenangkan bersamanya. gw yakin :)
[gita]
Ah, memanglah manusia lahir dan mati seorang diri, tetapi di dalam perjalanan menuju kedua hal itu, dia akan butuh menjadi sepasang.
BalasHapusSelamat, Kak Gita! :D
ah aveline, kamu semuda itu kamu sangat "dewasa" berkata-kata. bisaan aja :)
BalasHapusmakasih ya line :)
[gita]